Kelemahan dan Kekurangan Demokrasi dan Pemilu dalam memilih Pemimpin

Kelemahan dan Kekurangan Demokrasi dan Pemilu dalam memilih Pemimpin
24/07/2016 No Comments Politic admin

Hingga tulisan ini diterbitkan, negera kita dan beberapa negara lain di dunia yang berbentuk republik terutamanya masih menggunakan demoksari sebagai cara atau sistem dalam pemilihan kepala negara, atau presidennya.

Demokrasi, Democrasy atau Democrazy bukanlah satu-satunya cara memilih memimpin satu negara, dengan cara pemipihan umum, pemilu atau pilihan raya istilah Malaysianya.

Kelemahan dan Kesalahan Demokrasi:

  1. Semua orang diperlakukan sama, baik yang tokoh, ilmuwan, atau ulama yang punyai nilai yang berbeda, diperlakukan sama – 1 suara dengan orang awam yang bodoh, tidak sekolah atau bahkan napi tahanan.
  2. Jika 100 juta rakyat, memilih 2 pasang pemimpin, 45% milih, 40% Milih dan 15% Golput atau belum berhak memilih. Artinya 55% mayoritas rakyat yang tidak memilih.
  3. Proses Pemilihan pemimpin tidak adil, karena 55% mayoritas rakyat yang tidak
  4. Mana ada 1 pemimpin di dunia ini hasil demokrasi yang terkenal sebagai pemimpin yang Adil atau meneggakkan keadilan?
  5. Banyak kepentingan

Namun nampaknya kini masih itulah, satu-satunya cara memilih pemimpin di negeri-negeri yang ada di dunia, selain yang bebentuk kerajaan atau kesultanan.

Namun apakah ada terfikir, musim itu akan berganti? Ketika demokrasi sudah masuk keranda atau peti mati, saat itulah tidak ada lagi batas sempadan antara negeri yg satu dgn negeri lainnya ….

Seperti kata RT Erdogan: “Dimana dilaungkan Azan di sanalah tanah airku” … hilanglah batas border antar negara yg dicetuskan oleh Barat itu …

Adakah hal ini pernah terlintas dalam benak fikiran para politikus demokrasi di negeri ini atau negeri manapun? … Apakah hanya demokrasi satu-satunya cara yang cocok/sesuai untuk memilih pemempin negeri?

Sebenarnya tidak. Karena itulah para pencetus demokrasi itu sendiri berjuang telah lama untuk menjadikan demokrasi ini sebagai sistem dalam setiap negera-negara terutama jajahannya. Kemudian jadilah negera itu menjadi negera demokrasi.

Namun apa yang terjadi, ternyata sebenarnya demokrasi itu bukanlah cara yang adil dalam memilih pemimpin negeri, dan bukanlah satu-satunya cara memilih pemimpin. Namun karena kebodahan dan ketidakberdayaan khalayak, padahal banyak mudharatnya daripada kemaslahatannya. Maka jadilah sistem bikinan barat itu yang dipakai.

Sayangnya umat Islam sendiri ada yang berjuang melalui cara demokrasi ini. Sungguh tertipu dalam berjuang.

Sedangkan bangsa Yahudi telah lebih dulu mengetahui hal ini sebelum itu benar-benar akan terjadi, makanya mereka berjuang habis-habisan supaya kemusnahan demokrasi tidak terjadi. Tapi adakah satu kuasa yang bisa mempertahankan kiasa demokrasi ini jika Tuhan sudah menghendaki tamat riwayatnya demokrasi ini.

Berbagai macam cara dilakukan supaya antara bangsa dengan bangsa lain saling membenci, padahal mereka saling bertetangga bahkan seagama … bukankah seharusnya saling bahu-membahu dan membantu?

Tags
About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published.

Open chat
Hubungi kami
Hi Hello ...
Ada yg bisa kami bantu?