Call Us: +6281267489200
Email:
dsmiarti@gmail.com
Kisah Pemuda yang Baik berhati Mulia
Kisah Pemuda yang Baik berhati Mulia
” Bapak engga apa apa? ” kata pemuda itu dengan tersenyum sambil memegang bahu supir taksi itu.
” Ya engga apa apa” sambil melirik ke arah kendaraan anak muda yang rongsok di belakangnya dan juga melirik kendaraannya yang peyot banbernya. ‘Maafin saya. Saya memang salah” sambung supir taksi itu.
” Ya pak. Engga apa apa. Biasa di jalan. Kalau engga nabrak ya ditabrak. Yang penting bapak engga apa apa. Saya kawatir bapak tabrak mobil saya karena bapak kurang sehat. “kata pemuda itu.
Dia juga mendekati saya.” Bapak engga apa apa ?” katanya lembut. Saya mengangguk tanpa bisa berkata kata karena terpesona akan kepribadian anak muda itu.
Anak muda itu mengeluarkan uang dari dompetnya. “Pak ini uang Rp. 1 juta untuk perbaiki kendaraan bapak. Kalau masih kurang, hubungi saya” kata anak muda itu sambil menyerahkan kartu namanya kepada supir taksi. Setelah itu anak muda itu kembali kedalam kendaraan Lexusnya dan melaju.
Anak muda itu bukanlah orang miskin. Dia tentu dari keluarga menengah atas. Empatinya terhadap kaum miskin bukan hanya memberi tapi memaklumi kesalahan orang yang lemah dan bersabar serta berkorban karena itu. Selalu saya katakan kepada putra putri saya, kalau dijalan, bersabarlah dengan pengendara motor, supir angkot, supir bajai, supir taksi. Walau kadang kelakuan mereka membuat kalian kesal, itu tidaklah ada artinya dengan nikmat Allah yang kalian terima.
Kesemrawutan jalan adalah cobaan bagi Pemerintah untuk bekerja lebih keras menata kota, cobaan bagi orang kaya untuk lebih berempati kepada kaum miskin dengan banyak bersabar di jalan.
Pahamkan sayang…